adik semata wayangku

sebagai kakak, aku hanya mempunyai satu orang adik. usianya terbilang berbeda jauh denganku. adikku seorang anak perempuan berumur 11 tahun. dia masih sering merajuk kepadaku apabila keinginannya tidak kupenuhi. lain waktu, dia akan mengucap rindu ketika hampir 3 bulan kami tidak bertemu karena kutinggal pergi ke amerika serikat, pacitan, dan sekarang, jakarta. adikku bisa dibilang cukup keras kepala. bukan dalam artian buruk maksudku. dia cenderung bersikap cool dan cuek ketika kupaksa mengatakan maaf. tapi dia akan langsung membuktikan permohonan maafnya dengan sebatang coklat ataupun sekotak eskrim dengan sticky notes di atasnya yang diam-diam ditaruh dalam freezer. kalau kau harap dia akan mengatakan "aku sayang keluargaku", mungkin kau tidak akan pernah mendengar kata itu darinya. tapi aku tidak akan kaget apabila pada akhir hari ulang tahunku, dia akan mengirimkan voice note manis lewat whatsapp yang dikirimnya lewat handphone ibuku. dia juga akan dengan cueknya mengirimkan beberapa gambar penyemangat saat aku benar-benar down karena memikirkan banyak hal. aku tidak berkata apapun padanya, tapi dia hanya tahu. tengah malam mungkin aku akan mendengar suaranya karena dia menelfon untuk menanyakan PR nya,yang apabila tidak kujawab hanya akan menghasilkan omelan mamaku. tapi tanpa disuruh pun, aku akan dengan senang hati membantunya.

kata ayah, kami seperti tom and jerry. apabila bersama di rumah, kami tidak berhenti bertengkar. tapi saat salah satu menghilang, kami akan saling mencari satu sama lain. satu hal yang tidak bisa kulupa dan terus membuatku terharu adalah saat ia berkata, "kak, aku pengen kayak kakak. bisa bikin bangga aku sama mama papa. kakak harus selalu sehat dan ada di deketku ya sampai aku dewasa nanti. biar jadi contoh dan motivasi buat aku. kita kan harta mama papa yang paling berharga." dan itu ia ucapkan saat aku merasa sangat gagal dan menyerah pada masalah. kata-kata itu terus menjadi motivasi bagiku untuk tetap menjadi kakak kebanggaannya. kakak bagi adik semata wayangku.


0 komentar:

Posting Komentar