cita-cita seorang sahabatku

masii di sore yang sama ketika q dengar berita baik dan buruk itu sekaligus....

sahabatq,,memenangkan lomba lukis se-kota q....tapi saat itu juga dia sadar...ada yang salah dengan mata'a...

buta warna parsial....mungkin itu yang para dokter katakan tentang penyakit'a....satu yang aku tau,,dia sulit membedakan antara warna hijau dan biru...

"aQ gag bakal bisa daftar ke desaint grafist Mel....q uda kehilangan masa depan yang benar-benar aku cita-citakan...",,itu yang dia katakan padaq sembari menunjukkan surat vonis dokter sore itu. kulihat kristal bening menggenang di pelupuk mata'a. bisa ku bayangkan betapa berat harus melepas impian yang selama ini dia citakan. berbagai perlombaan telah ia ikuti demi minat'a dalam bidang seni terutama desain. aq hanya bisa menggenggam tangan'a erat, menyalurkan sedikit hangat simpati untuk'a. mempertahankan keprcayaan diri'a.

"aq bakal ngecewain orang tuaq, usahaq selama ini juga sia-sia. q uda gag ada guna'a agy Mel...."isak'a semakin keras saat itu juga. aq tag tau harus melakukant apa...aq bingung.

saat senja semakin sore dan kepercayaan diri'a kian melesak ke dalam tanah, pak pos yang jarang lewat di depan rumahnya tiba-tiba berhenti tepat di depan pintu pagar'a..aq melepas tanganq yang sedari tadi masih menggenggam tanganya hanya untuk meredakan sedikit isak tangis'a...kuterima surat dari pak pos dan kuucapkan terima kasih pelan..segera kulirik tulisan di amplop itu..

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Fakultas Ilmu Desain Jurusan Desaint Grafis
KEPADA : RANGGA HADIWINATA (Pemenang Lomba Lukis Se-Kota Bandung)

Aku segera berlari menghambur ke arahnya..kurasa aku tahu apa isi surat itu..Rangga melongo sesaat ketika kusodorkan surat itu padanya..segera setelah itu,disobeknya amplop itu di salah satu sisi..
Disana tertulis...

Kepada RANGGA HADIWINATA

Selamat atas keberhasilan anda memenangkan perlombaan lukis tahun ini. Seperti yang sudah menjadi ketentuan, pemenang lomba tersebut dapat menjadi mahasiswa ITB tahun 2010/2011 dengan biaya Rp.0.

Terima kasih atas perhatiannya.

Mata'a semakin menyiratkan kepedihan, aku tak tahu keputusan apa yang nanti akan diambil. Mengambil jalan meraih cita-cita yang selama ini dia impikan ketika kesempatan itu datang. Atau hanya akan terus terpuruk dalam ketidakberdayaan'a membangun kepercayaan diri kembali....

Aku hanya berharap dia bisa mengambil keputusan yang tepat dan terbaik untuknya...Tetaplah berjuang sahabat......

Cerita di sore itu....

Sore itu,,aku berjalan sendirian di lorong sekolah. Semua teman-teman ekskul dramaku sudah menuju rumah masing-masing lebih dari setengah jam yang lalu. Aku mendapat bagian untuk merapikan perlatan, jadi disinilah aku, sendirian disini.
Rintik hujan terlihat meluncur turun dari atap sekolah. Terdengar langkah kaki pelan dari arah laboratorium kimia di belakangku. Saat ketengok, tak ada siapapun disana. “Ah,paling Mang Rusdi yang lagi bersih-bersih lab…”pikirku ringan. Kulanjutkan langkahku menuju ke gerbang depan untuk menunggu bis yang akan mengantarku pulang. Namun, saat tiu juga kudengar namaku dipanggil lirih.
“Fan……”..Sedikit ragu aku menengok ke belakang. Aku melonjak kaget saat kulihat Farhan,sahabatku,berdiri tepat di belakangku.
“Oh….loe Han. Kok lom pulang? Basket bukannya uda kelar dari tadi?”tanyaku sambil merapatkan jaketku, entah kenapa, udara di sekitarku berubah menjadi sedingin es.
“Iya…aku mau ngomong bentar ma kamu.Bisa?”tanya Raka menarik tanganku ke arah bangku taman.
“Iya…iya bisa..orang loe udah narik tangan gue gini….eh,tapi kok tangan loe dingin gitu???ujan-ujanan ya???”
“Engga…ga papa kok…Fan,aku minta kamu dengerin aku baik-baik…waktu aku ga banyak…dan jangan pernah anggep aku bercanda..aku serius..”sahut Raka sambil menatap dalam mataku. Aku terpaku menatap manik matanya. Aku hanya terdiam menikmati itu. Aku selalu suka menatap matanya sejak kami menjadi sahabat 3 tahun lalu. Matanya teduh, membawa ketenangan, meredakan kegelisahan dan apapun itu.
“Aku sayang sama kamu..sejak pertama kita ketemu, kenalan, sampe sahabatan…aku tetep sayang kamu.”Aku seperti tersambar petir saat aku mendengar pengakuan Farhan itu. Ternyata selama ini, dia menyipan perasaan yang sama denganku.
“Aku juga Han. Aku juga suka sama kamu….”jawabku setelah terdiam lama. Selama itu, Farhan hanya menggenggam tanganku sambil menatap mataku dlam.
“Hm…oke. Udah sore, kamu buruan pulang ya…Mumpung ujannya agak reda. Ati-ati di jalan.”kata Farhan akhirnya sambil melepas genggaman tangannya dan tersenyum manis. Sangat manis.
“He’em..aku pulang duluan ya. Kamu juga buruan pulang. See you tomorrow Han.”sahutku sambil menyampirkan tas di bahuku. Masih kulihat senyum manis itu saat aku menengok ke belakang ketika berada di gerbang sekolah. Entah mengapa aku merasa akan sangat merindukan Farhan.
Ketika jam menunjukkan 17.15, aku masih berdiri di halte bis depan sekolah menunggu bis untukku. Tiba-tiba hapeku bordering nyaring…Finda calling…Segera kuangkat telfon dari sobatku yang cerewet ini.
Halo..
Halo,,Fan,Fani…Berita duka Fan..Farhan…Dia kecelakaan waktu pulang ekskul basket..Meninggal di tempat…Ni gue otw mau takziah ke rumah Farhan…loe dimana????
Aku membisu. Telfon Finda barusan seperti menjerabut nyawaku terpisah dari tubuhku. Farhan meninggal,pulang ekskul basket,,berarti kurang lebih jam 15.30 tadi.Lalu siapa yang tadi mengobrol denganku di bangku taman sekolah dan berkata sayang padaku???Lamunanku buyar saat ada sms masuk ke hpku.

From : Farhan
Fani…ku sayang kamu..lega udah bisa ungkapin rasa sayangku ke kamu sebelum aku benar-benar pergi..jaga diri kamu baik-baik ya..ku sayang kamu…
--prince farhan--
Aku terduduk di lantai halte setelah membaca sms itu. Air mataku mengalir deras sederas hujan sore itu.





(santai sob....nhe cuma cerita...gag betulan.....hope you all like it....)