Cerita di sore itu....

Sore itu,,aku berjalan sendirian di lorong sekolah. Semua teman-teman ekskul dramaku sudah menuju rumah masing-masing lebih dari setengah jam yang lalu. Aku mendapat bagian untuk merapikan perlatan, jadi disinilah aku, sendirian disini.
Rintik hujan terlihat meluncur turun dari atap sekolah. Terdengar langkah kaki pelan dari arah laboratorium kimia di belakangku. Saat ketengok, tak ada siapapun disana. “Ah,paling Mang Rusdi yang lagi bersih-bersih lab…”pikirku ringan. Kulanjutkan langkahku menuju ke gerbang depan untuk menunggu bis yang akan mengantarku pulang. Namun, saat tiu juga kudengar namaku dipanggil lirih.
“Fan……”..Sedikit ragu aku menengok ke belakang. Aku melonjak kaget saat kulihat Farhan,sahabatku,berdiri tepat di belakangku.
“Oh….loe Han. Kok lom pulang? Basket bukannya uda kelar dari tadi?”tanyaku sambil merapatkan jaketku, entah kenapa, udara di sekitarku berubah menjadi sedingin es.
“Iya…aku mau ngomong bentar ma kamu.Bisa?”tanya Raka menarik tanganku ke arah bangku taman.
“Iya…iya bisa..orang loe udah narik tangan gue gini….eh,tapi kok tangan loe dingin gitu???ujan-ujanan ya???”
“Engga…ga papa kok…Fan,aku minta kamu dengerin aku baik-baik…waktu aku ga banyak…dan jangan pernah anggep aku bercanda..aku serius..”sahut Raka sambil menatap dalam mataku. Aku terpaku menatap manik matanya. Aku hanya terdiam menikmati itu. Aku selalu suka menatap matanya sejak kami menjadi sahabat 3 tahun lalu. Matanya teduh, membawa ketenangan, meredakan kegelisahan dan apapun itu.
“Aku sayang sama kamu..sejak pertama kita ketemu, kenalan, sampe sahabatan…aku tetep sayang kamu.”Aku seperti tersambar petir saat aku mendengar pengakuan Farhan itu. Ternyata selama ini, dia menyipan perasaan yang sama denganku.
“Aku juga Han. Aku juga suka sama kamu….”jawabku setelah terdiam lama. Selama itu, Farhan hanya menggenggam tanganku sambil menatap mataku dlam.
“Hm…oke. Udah sore, kamu buruan pulang ya…Mumpung ujannya agak reda. Ati-ati di jalan.”kata Farhan akhirnya sambil melepas genggaman tangannya dan tersenyum manis. Sangat manis.
“He’em..aku pulang duluan ya. Kamu juga buruan pulang. See you tomorrow Han.”sahutku sambil menyampirkan tas di bahuku. Masih kulihat senyum manis itu saat aku menengok ke belakang ketika berada di gerbang sekolah. Entah mengapa aku merasa akan sangat merindukan Farhan.
Ketika jam menunjukkan 17.15, aku masih berdiri di halte bis depan sekolah menunggu bis untukku. Tiba-tiba hapeku bordering nyaring…Finda calling…Segera kuangkat telfon dari sobatku yang cerewet ini.
Halo..
Halo,,Fan,Fani…Berita duka Fan..Farhan…Dia kecelakaan waktu pulang ekskul basket..Meninggal di tempat…Ni gue otw mau takziah ke rumah Farhan…loe dimana????
Aku membisu. Telfon Finda barusan seperti menjerabut nyawaku terpisah dari tubuhku. Farhan meninggal,pulang ekskul basket,,berarti kurang lebih jam 15.30 tadi.Lalu siapa yang tadi mengobrol denganku di bangku taman sekolah dan berkata sayang padaku???Lamunanku buyar saat ada sms masuk ke hpku.

From : Farhan
Fani…ku sayang kamu..lega udah bisa ungkapin rasa sayangku ke kamu sebelum aku benar-benar pergi..jaga diri kamu baik-baik ya..ku sayang kamu…
--prince farhan--
Aku terduduk di lantai halte setelah membaca sms itu. Air mataku mengalir deras sederas hujan sore itu.





(santai sob....nhe cuma cerita...gag betulan.....hope you all like it....)

0 komentar:

Posting Komentar