selamat hari ibu, mama!

haha.. maaf mom, aku baru bisa menulis tentang harimu terlambat satu setengah jam hari sesudahnya. sudahlah, bukan tanggal yang penting bukan? yang penting aku masih menyayangimu sebagai mama dan aku menganggap setiap hari adalah harimu. tapi, menghadapi euforia hari ibu yang memenuhi timeline twitterku dan home feed facebookku  kurasa tidak ada salahnya aku membuat sedikit tulisan tentangmu, mom.


hm.. sulit mom menulis tentangmu. kasih sayangmu kepadaku lebih dari sekedar kumpulan kata-kata pengantar tidur para balita khan? kau yang mengajariku bagaimana mengeja huruf a-y-a-h menjadi terbaca ayah, kau yang menenangkanku setiap kali aku marah karena mainanku dirampas temanku, dan kau juga yang pertama kali mendatangiku saat aku terjatuh waktu belajar sepeda.
hei mom, masih ingatkah kau waktu kita masih di jayapura? waktu aku masih duduk di bangku sekolah dasar, kau selalu mengajakku pergi ke imbi demi membeli beberapa butir bakso goreng kesukaanku. dan setelahnya, aku akan berlari-lari girang saat menemukan kau membuatkanku sepotong baju yang amat cantik di hari raya. masih ingatkah juga kau saat aku berteriak-teriak histeris saat mama akan dilemparkan teman-teman arisanmu ke dinginnya air laut di pantai amay? memang itu hanya bercanda, tapi aku yang masih berumur 7 tahun begitu takut mom. begitu takut kau akan terluka atau semacamnya.


kemudian ayah harus dipindahtugaskan ke jawa. aku pindah ke jawa satu tahun lebih awal dari kalian berdua. ya, waktu itu adek belum ada. aku masih menjadi anak tunggal, dan itu sebabnya aku selalu merengek ingin memiliki satu saja sodara. satu tahun aku harus berpisah dengan kalian berdua, mom and dad. aku harus tinggal dengan eyang putri dan eyang kakung. itulah awal perubahanku mom, asal kau tahu. aku yang dulunya manja setengah mati harus benar-benar hidup mandiri jauh dari kedua orangtuaku. itulah yang membuat karakterku terbentuk sampai sekarang, mom. kau mendidikku menjadi dewasa dengan caramu sendiri. hingga akhirnya satu setengah tahun lalu aku harus meneruskan pendidikanku di kota orang, ya di jogja ini. memang aku mandiri mom, seperti yang selalu kau katakan padaku, tapi terkadang aku juga sangat merindukan rumah. tempat aku benar-benar diterima saat seharusnya aku menumpahkan segala lelah dan keluh kesahku. tapi mau bagaimana lagi, aku jarang pulang bukan karena tak merindukanmu. hanya beberapa keadaan yang memaksaku mom.


sudahlah, sepertinya aku tidak perlu sepanjang ini untuk menceritakan segala hal tentangmu, mama. toh, kertas ukuran A0 pun tak akan cukup bila kugoreskan cerita tentangmu disana. selamat hari ibu, mama! tetaplah menjadi ibu terhebat bagiku dan adek! :)

0 komentar:

Posting Komentar