sepenggal cerita matahari terbit

disinilah aku. di tempat yang sama saat 4 hari lalu berusaha membentuk kembali serpihan yang hancur malam sebelumnya. serpihan semangat, serpihan harapan, dan entah apalagi serpihan lainnya. di tempat aku bisa menyaksikan matahari terbit di horizon timur. di tempat aku bisa memandang lebih jauh tentang arti diri.



4 hari yang lalu. di depan mataku. langsung. aku melihatmu memberi sebuah hadiah istimewa untuk salah seorang teman wanitamu. entah kenapa, hatiku langsung mencelos. kakiku mendadak tidak mampu lagi menopang beban tubuhku. mataku mendadak panas dan berair. dengan segala upaya, kucoba keluarkan senyum palsu itu. dan ternyata.. berhasil. tanpa ada seorangpun yang tahu bahwa aku telah mati saat itu juga. tepat saat tangan wanita itu terulur mengambil hadiah darimu. tepat saat kalian saling bertukar senyum. tepat saat semua bertepuktangan atas kebahagiaan kalian.

entahlah. mungkin akan terus bertebaran kata entahlah dalam kisah hidupku nantinya. entahlah bagaimana aku bisa bertahan dengan mencoba melepas rasaku padamu. entahlah bagaimana aku mencoba mengikhlaskanmu untuknya. dan entahlah bagaimana aku masih sanggup menghadapi tatapan matamu yang membuatku jatuh ke dalamnya setahun lalu.

disini. di tempat aku bisa menyaksikan matahari terbit ini. kukatakan,
'Wahai Matahariku, bantu aku melupakanmu!!'

2 komentar:

  1. Sekar Dirgantari mengatakan...

    uuuw, so sweet :')

  2. mumumuuu~ maaci :3

Posting Komentar