gerbang sekaten 2010. ( maaf gak ada foto 2012 nya, pergi ke sekaten tanpa kamera sih :( ) |
sekaten. berasal dari kata syahadatain. merupakan perayaan tahun baru islam yang dirayakan di sekitar wilayah keraton jawa. pada awalnya, sunan kalijaga membuat perayaan sekaten demi menarik rakyat di tanah jawa untuk mengenal islam lebih dekat melalui perayaan tahun baru islam. sedangkan di jaman sekarang ini, perayaan sekaten lebih berupa hiburan pasar malam untuk rakyat. terdapat berbagai macam kegiatan, hiburan, dan benda apapun yang bisa ditemui di sekaten.
perayaan sekaten di surakarta dan di yogyakarta sendiri menurut pandangan saya sedikit berbeda. istilahnya, sekaten di surakarta hanya semacam "pasar klewer pindah" dimana se alun-alun hanya dipenuhi oleh orang-orang yang berjualan. tidak buruk, hanya saja, ng~ semacam menghilangkan esensi dari sekaten sendiri yaitu mengenalkan islam pada rakyat melalui hiburan.
sedangkan sekaten di yogyakarta, yang baru saya datangi tadi, sedikit memberi kesempatan pada pengunjung untuk mengenal daerahnya sendiri,, pada umumnya, secara lebih dekat. selama jalan masuk ke dalam perayaan, saya melihat beberapa stand dari perwakilan beberapa kabupaten dan daerah di seputaran provinsi yogyakarta, seperti kota Gedhe, kab. Sleman, dan masih banyak lagi dengan ciri khasnya masing-masing. selain itu, juga banyak beberapa wahana permainan sederhana sebagai sarana hiburan bagi warga jogja yang datang ke sekaten (include me :D). tak ketinggalan juga pedagang-pedagang makanan khas jogja yang ikut mengais rezeki dengan berjualan di pasar malam sekaten. wedang ronde, martabak telor, semua ada disini. kerajinan gerabah, pakaian murah meriah juga tersebar seantero area sekaten. yang unik adalah, disediakannya panggung hiburan yang digunakan untuk tampilnya kesenian-kesenian daerah seperti tarian dan gamelan.
tapi, yang agak random menurut gue adalah, ditemukannya banyak, iya, BANYAK penjual kerak telor. kalo perlu gue ulangi, BANYAK PENJUAL KERAK TELOR di sekaten yogyakarta ini. makanan yang notabenenya khas betawi ini entah kenapa justru bisa gue rasain di kota sejuta mahasiswa ini. maksudnya, kenapa justru gak gue temuin di jakarta gitu loh sebagai kota asalnya langsung. apa semua penjual kerak telor pindah ke jogja gitu?
well, seaneh apapun gue nemuin penjual kerak telor disana, kayaknya dateng ke sekaten ini gak bakal bikin rugi. sedikit merasakan perayaan tahun baru islam dengan pendekatan budaya sepertinya cukup menarik untuk diagendakan tiap tahun. apalagi melihat anak-anak SD yang menampilkan tarian jawa entah-apa-namanya tadi.. sugoiiii~~ berasa di jogja banget gue! :D
0 komentar: