afiliasi angin

kuhembuskan nafasku dengan sedikit mendengus. angin musim gugur sudah mulai bertiup sejak sebulan lalu. kopi hangat yang kupegang tidak terlalu menghangatkanku sore ini. kuperhatikan pepohonan di kejauhan yang sudah mulai berubah warna. sejauh kata memandang yang kulihat hanya warna coklat, coklat, dan coklat. aku merindukan rumah. aku merindukan orang-orang yang selalu ada saat suka maupun dukaku.

angin bertiup sekali lagi membuat tanganku refleks merapatkan mantel hitamku. dentang big ben membuatku bergegas melangkahkan kaki menuju flatku. pada saat itulah aku mulai menyadari, mungkin perbedaan waktu 7 jam membuatku jauh dengan rumah. tapi satu yang kutahu, angin di tempatku berdiri tetap selalu berafilisiasi dengan angin dimana rumahku berada. dan untuk hal satu itu, aku berterimakasih kepada angin. karna hal itulah, aku tetap merasa dekat dengan rumah.

0 komentar:

Posting Komentar