aku hanya butuh rumah.

kutendangi kerikil-kerikil tak berdosa di hadapanku sembarangan. pikiranku ku kalut. mendung yang menggantung rendah sore ini seakan menggambarkan perasaanku seharian ini. aku kecewa. aku marah. bukan kepada siapa-siapa. aku marah kepada diriku sendiri. bagaimana aku bisa sebodoh itu? kesalahan paling bodoh yang pernah kubuat, huh?

otak dan hatiku mulai tak selaras. otakku mulai mengeluarkan suara-suara sarkasnya. bagaimana kalau kau pergi saja dari dunia ini? kurasa itu akan lebih baik. begitu katanya. namun, hatiku berbicara lain. dengan suara lembutnya dia berkata, pulanglah. semua akan berakhir disana. dalam sekejap aku berdiri dari bangku kayu taman itu. kulangkahkan kakiku menuju rumah. ya, aku hanya butuh rumah tempatku kembali. dan kupastikan semua akan baik-baik saja.

0 komentar:

Posting Komentar